Wednesday, October 03, 2012

Rhythm


The story wasn't flow very well
There was a heart breaker who took the internal feel
The tears and the solemn face come to take part in the scene
crying all over again
please . . .

I'm so sad, felt very bad
Where is the strength?
Go away with the pain
I'm very hurt inside but you don't know indeed
Yes, I'm still strong yet I can control

The pain gave you unforgettable memories
Surely you don't want to forget, as it is hard
See the sadness and darkness as your part of life
The game is not over

This is not the end of the world.






Serba Salah. Jangan Terlalu Endah.

Salam.

ya, aku sedang serba salah, bila aku rasa aku ada buat salah.sesungguhnya perkara itu normal bagi orang yang normal. kadang kadang memang aku buat jahat jugak sebab aku ini manusia biasa.dilulangi MANUSIA BIASA.

episod sentap menyentap itu perlu sebagai ramu kehidupan yang penuh dengan liku dan mendewasakan.mana aku tahu, terkadang cara aku salah.tapi memang bermasalah kalau aku yang asyik asyik asyik salah.

jadi kalau aku rasa aku salah, aku minta maaf. maaf yang aku rasa langsung tak mengurangkan darjah darjat kaum kerabat. sebab maaf itu ungkapan biasa namun penuh makna,dengan maaf semua jadi biasa seperti sedia kala.walau hakikatnya tidak.

forgive but never forget.


itu terpulang kepada sesiapa yang merasa sebab aku pun begitu jua. kita manusia, bukan dewa. jadi kalau kau rasa terkasar bahasa atau tak kena tang mana mana, akui sahaja.dan dengan ini, aku mengaku maaf atas segala apa yang terjadi.mungkin bukan kehendak aku,tapi naluri aku berkata begitu.

aku sayang semua orang hingga tak mahu ada sesiapa pun yang berasa bermasalah dengan aku.bagi yang memang tak pernah puas hatinya, aku biarkan, aku tak pernah kacau hidup kau.
kau sedang bergulir dengan perasaan sakit kau sendiri.

aku akan datang jumpa kau kalau aku memerlukan penjelasan dan pengucapan maaf itu akan jelas keluar dengan lancarnya.aku tak malu, tak pernah malu dengan keadaan aku.kita tetap sama, ada erti rasa yang perlu memaafkan dan dimaafkan.

Sedangkan Rasulullah S.A.W pun mengampunkan umatnya:

dan Allah juga berfirman,
"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahawa Allah mengampunimu?"
(Surah An-Nur:21)

Seperkara lagi, benar sabar itu ada had dan batasnya.

Bukankah orang yang gagah itu orang yang kuat bertinju,Akan tetapi orang yang gagah itu adalah orang yang pandai mengawal amarahnya. (Riwayat Bukhari dan Muslim)